Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Musik Jengglong

Jengglong adalah instrumen musik dari daerah Jawa Barat yang berfungsi sebagai kerangka lagu dan pembuat nada dasar. Cara memainkan alat ini dipukul dengan alat pukul empuk. Jengglong berbentuk bilah-bilah yang berderet di atas ruang suara atau resonator. Bilah-bilah terbagi pada dua buah ancak yang masing-masing berjumlah 3 bilah dan permukaannya berpencong dengan diameter 30-40 cm. Selain berbentuk bilahan, alat ini terkadang berbentuk bulat dan permukaannya berpencong. Seperti halnya bonang dan sarong, jengglong dibuat dari bahan dasar perunggu, kuningan atau besi, sedangkan pemukulnya dari kayu yang berbentuk lurus pada ujungnya dibalut dengan rajutan benang wol.

Musik Suling

Suling merupakan alat musik tradisional yang dapat ditemui dihampir seluruh Provinsi di Indonesia. Akan tetapi Suling dari Jawa Barat memiliki bentuk dan suara yang unik apabila dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu sunda.  Alat musik Jawa Barat yang satu ini dibuat dari bambu dan dimainkan dengan cara ditiup.

Musik Rebab

Rebab adalah alat musik Jawa Barat  yang dimainkan dengan cara digesek. Alat musik Jawa Barat ini merupakan prototipe alat musik Tarawangsa yang sudah ada terlebih dahulu. Saat ini alat musik rebab digunakan untuk mengiringi berbagai musik tradisional seperti musik jaipong, musik degung dll.  Rebab dalam bahasa Sunda juga disebut dengan lengek, dan orang yang sedang memainkan lengek disebut ngalengek.

Musik Celempung

Celempung adalah  alat musik Jawa Barat  yang terbuat dari hinis bambu (kulit bambu)  yang dimainkan dengan cara dipukul. Seperti halnya alat musik tradisional karinding, pukulan pada hinis bambu pada celempung akan menghasilkan resonansi bunyi. Celempung dimainkan dengan 2 cara ; dipukul ( kedua alur sembilu dipukul bergantian, tergantung ritme dan suara yang diinginkan ) dan diolah ( tangan kiri mengatur besar kecil suara yang keluar dari badan celempung ). Suara tinggi diperoleh dengan membuka lebih lebar. Suara rendah dengan menutup rapat lubang. Suara yang dihasilkan celempung bisa beragam, tergantung keahlian pemain. Dari informasi yang kangdede dapatkan dari hasil googling, ada beberapa bentuk dan asal celempung. Namun yang kangdede yakini alat musik celempung yang berasal dari sunda (Jawa Barat) adalah bentuk seperti ini :

Musik Calung

Nah jika angklung digunakan dengan cara digoyang,  alat musik tradisional Jawa Barat  yang bernama calung  ini dibunyikan dengan cara dipukul. Biah bambu yang disusun berjajar ini dipukul ruas-ruasnya sehingga menimbulkan nada. Alat musik calung memang merupakan prototipe dari alat musik angklung. Alat musik ini dibuat dari Jenis bambu untuk pembuatan calungdimana kebanyakan dari  awi wulung  (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari  awi temen  (bambu yang berwarna putih). Alat musik ini dapat dibedakan menjadi 2 yaitu calung rantay dan calung jinjing.  Calung rantay  bilah tabungnya dideretkan dengan tali kulit waru (lulub) dari yang terbesar sampai yang terkecil, jumlahnya 7 wilahan (7 ruas bambu) atau lebih.Adapun  calung jinjing  berbentuk deretan bambu bernada yang disatukan dengan sebilah kecil bambu (paniir).  

Musik Angklung

Siapa sih yang enggak kenal angklung? alat musik tradisional yang berasal dari daerah Jawa Barat ini sudah mendunia, dan tentu saja kita sebagai generasi penerus Bangsa mempunyai tanggung jawab yang sama untuk melestarikan kebudayaan Indonesia ini. Angklung adalah alat musik tradisional yang terbuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyang. Benturan antara badan pipa bambu akan menghasilkan bunyi yang memiliki nada-nada tertentu disesuaikan dengan besaran bambu yang digunakannya. Tidak jelas sejak kapan angklung digunakan masyarakat Jawa Barat, namun dari bentuknya diduga angklung mulai digunakan ketika terdapatnya  kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal penanggalan modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam kebudayaan Nusantara. Namun demikian catatan mengenai alat musik angklung ini ada pada masa kerajaan sunda yaitu pada abad ke 12 sampai 16.

Musik Kecapi

Kacapi adalah merupakan  alat musik tradisional Jawa Barat . Kacapi merupakan alat musik utama dalam tembang sunda atau mamaos cianjuran. Alat musik tradisional yang merupakan salah satu icon dari Jawa Barat ini dipergunakan dengan cara dipetik. Menurut fungsinya dalam mengiringi musik, kacapi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu  kacapi indung  (kacapi induk) dan  kacapi rincik  (kacapi anak). Alat musik kacapi dapat ditemui hampir diseluruh wilayah di  Jawa Barat . Dan sampai saat ini alat musik kacapi masih sering dipergunakan dan dilestarikan sebagai salah satu warisan budaya orang sunda. Diduga alat musik tradisional kacapi ini sudah ada sebelum abad ke 15, dimana kacapi indung dipergunakan untuk mengiringi pantun sunda dan lain-lain..

Musik Jentreng

Jentreng adalah  alat musik tradisional dari Jawa Barat  yang dimainkan dengan cara dipetik dan di toel  (disentuh).  Alat musik Jawa Barat  ini mirip dengan alat musik Kecapi akan tetapi ukurannya lebih kecil dan hanya memiliki 7 buah senar. Jentreng biasanya dibuat dari kayu kembang kenanga atau dari kayu nangka. Keberadaan alat musik Jentreng ini tidak jauh berbeda dengan alat musik Tarawangsa. Alat ini terdapat kit jumpai hampir di Daerah Jawa Barat

Musik Tarawangsa

Tarawangsa adalah  alat musik tradisional Jawa Barat  yang dimainkan dengan cara di gesek. Alat musik tradisional tarawangsa ini keberadaannya lebih tua dari alat musik rebab. Terbukti alat musik tradisional tarawangsa disebutkan dalam naskah kuno abad ke 18  sewaka darma . Alat musik ini dapat ditemui di beberapa daerah di Jawa Barat dan Banten. Yaitu di daerah Rancakalong (Sumedang), Cibalong dan Cipatujah (Tasikmalaya), Banjaran (Bandung) dan Kanekes (Banten) Walaupun alat musik ini memiliki 2 dawai, namun hanya satu dawai saja yang dibunyikan dengan cara digesek. Selebihnya dawai tersebut dibunyikan dengan dipetik dengan jari telunjuk tangan kiri. Tarawangsa sebagai salah satu alat musik tradisional ini sering dimainkan dengan diiringin oleh alat musik sejenis kecapi yang disebut dengan Jentreng. Pemain tarawangsa hanya terdiri dari dua orang, yaitu satu orang pemain tarawangsa dan satu orang pemain jentreng. Semua Pemain Tarawangsa terdiri dari laki-laki, dengan usia rata-rata 50

Musik Karinding

Karinding adalah  alat musik tradisional Jawa Barat  khususnya suku Sunda. Karinding ini berasal dari beberapa tempat di Jawa Barat seperti dari Citamiang, Pasir Mukti, Tasikmalaya, Malangbong (Garut) dan Cikalong Kulon (Cianjur), provinsi Jawa Barat. Di daerah tadi biasanya alat musik tradisional karinding dibuat dari pelepah kawung (pohon aren) sedangkan dibeberapa tempat seperti di Limbangan dan Cililin, kebanyakan alat musik karinding dibuat dari bambu. Alat musik tradisional karinding dari Jawa Barat ini sangat unik,  selain dari asal daerah pembuatan karinding, ternyata pemakai karindingpun mempengaruhi bahan pembuat karinding itu sendiri. Untuk karinding yang dibuat dari bambu digunakan oleh sebagian perempuan. Bentuknyapun sedikit kecil dan memanjang, konon alat musik ini juga digunakan sebagai susuk yang diselipkan dalam gelungan rambut pemakainya. Sedangkan untuk karinding yang terbuat dari pelepah kawung digunakan oleh pria. Bentuknyapun lebih pendek agar mudah disimpan